Moskow (ANTARA) - Uni Eropa akan terus memberi tekanan kepada Israel agar memenuhi kewajibannya terkait Jalur Gaza, bahkan setelah gencatan senjata tercapai, Politico melaporkan pada Selasa, mengutip para diplomat dan pejabat.
"Tekanan kami masih penting... Jika ingin kami mencabut semua tekanan, maka Israel harus memenuhinya," ujar seorang pejabat Uni Eropa seperti dikutip Politico.
Sumber tersebut mengatakan bahwa kehancuran di Gaza dan puluhan ribu kematian membutuhkan pertanggungjawaban, keadilan, dan rencana rekonstruksi yang didanai dengan baik.
Para diplomat yang berbicara kepada surat kabar tersebut mengatakan bahwa tekanan Eropa terhadap Israel, khususnya upaya Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui Palestina, memainkan peran penting dan bahwa Uni Eropa tidak berniat untuk melepaskan pengaruh ini.
Pada Senin, gerakan Palestina Hamas membebaskan 20 sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Kantor media Palestina untuk urusan tahanan mengonfirmasi bahwa Israel telah membebaskan 1.718 tahanan kembali ke Gaza dan mengirim 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman panjang atau seumur hidup ke wilayah lain setelah kesepakatan tersebut.
Pada 9 Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk melaksanakan tahap pertama rencana perdamaian guna menyelesaikan konflik di Jalur Gaza.
Tahap pertama tersebut mencakup pembebasan sandera Israel oleh Hamas, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati di Jalur Gaza serta membebaskan ratusan warga Palestina dari penjara-penjara Israel, termasuk banyak di antaranya yang menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan terorisme.
Rencana perdamaian Gaza usulan Trump, yang diluncurkan pada 29 September, mencakup 20 poin yang menyerukan gencatan senjata segera dengan syarat pembebasan para sandera dalam waktu 72 jam.
Dokumen tersebut juga mengusulkan agar Hamas dan kelompok Palestina lainnya tidak berpartisipasi dalam pemerintahan di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, tetapi kendali harus dialihkan kepada otoritas teknokratis di bawah pengawasan internasional yang dipimpin oleh Trump sendiri.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Uni Eropa siap dukung rekonstruksi Gaza
Baca juga: Respons ancaman drone, UE siapkan peta jalan pertahanan baru
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.