Liputan6.com, Jakarta Sayur pare atau yang dikenal juga dengan nama bitter melon (Momordica charantia) adalah salah satu sayuran khas tropis yang sering dipandang sebelah mata karena rasanya yang pahit. Meski begitu, pare sudah sejak lama digunakan dalam pengobatan tradisional berbagai negara, mulai dari Asia hingga Afrika. Pare dipercaya mampu membantu mengatasi berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan metabolisme tubuh.
Di Indonesia, pare sering diolah menjadi berbagai hidangan seperti tumis pare, pare rebus, hingga jus pare. Meskipun banyak yang kurang menyukai rasa pahitnya, justru di balik rasa inilah terkandung berbagai senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Tidak heran jika sayuran ini semakin dilirik oleh masyarakat modern sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Namun, konsumsi pare tidak bisa dilakukan sembarangan. Sama seperti bahan herbal lain, pare memiliki manfaat yang luar biasa, tetapi juga menyimpan potensi efek samping. Oleh karena itu, penting untuk memahami manfaat, risiko, dan cara aman mengonsumsinya. Berikut ulasan Liputan6.com tentang manfaat sayur pare, Rabu (27/8/2025).
1. Menurunkan Kadar Gula Darah
Menurut laman Puskesmas Kediri (Dinkes Lombok Barat), pare mengandung senyawa aktif seperti charantin, vicine, dan polipeptida-p yang berperan menurunkan kadar gula darah. Senyawa tersebut bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi produksi glukosa di hati. Selain itu, kandungan serat dalam pare membantu memperlambat penyerapan gula sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Penelitian yang dimuat di National Center for Biotechnology Information (NCBI) juga menyebutkan bahwa ekstrak pare memiliki efek hipoglikemik dan sudah lama dipasarkan sebagai suplemen untuk penderita diabetes tipe 2. Meskipun begitu, hasil uji klinis menunjukkan bahwa efeknya hanya moderat dan tidak bisa dijadikan pengganti obat diabetes medis.
2. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Pare sejak lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi sembelit, gangguan pencernaan, hingga sakit perut. Kandungan seratnya tinggi, sehingga membantu melancarkan buang air besar dan menjaga kesehatan usus.
3. Potensi Antikanker
Laman MSKCC (Memorial Sloan Kettering Cancer Center) menjelaskan bahwa penelitian in vitro menunjukkan ekstrak pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu, seperti kanker payudara dan pankreas. Efek ini diduga berasal dari senyawa triterpenoid dan protein aktif dalam pare yang mampu menginduksi apoptosis (kematian sel kanker). Namun, penelitian pada manusia masih sangat terbatas sehingga manfaat ini belum bisa dijadikan rekomendasi klinis.
4. Efek Antivirus dan Antiinflamasi
Studi laboratorium menemukan bahwa ekstrak pare memiliki aktivitas antivirus, termasuk terhadap HIV, serta bersifat antiinflamasi. Kandungan fitokimia seperti alkaloid dan saponin diduga berperan dalam efek ini. Walaupun begitu, data klinis pada manusia masih belum cukup kuat.
5. Menjaga Daya Tahan Tubuh
Pare mengandung vitamin C yang tinggi, yang berfungsi sebagai antioksidan alami untuk melawan radikal bebas. Selain itu, vitamin A dan zat besi dalam pare juga membantu menjaga kesehatan kulit, penglihatan, dan produksi sel darah merah.
Efek Samping Konsumsi Pare
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi pare juga bisa menimbulkan efek samping, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa laporan ilmiah dari NCBI dan MSKCC mencatat risiko berikut:
1. Gangguan Pencernaan
Konsumsi pare berlebihan dapat menimbulkan mual, muntah, diare, atau sakit perut. Beberapa kasus menunjukkan timbulnya luka lambung pada individu yang minum jus pare dalam jumlah besar.
2. Risiko Hipoglikemia
Karena sifatnya menurunkan gula darah, konsumsi pare bersama obat diabetes atau insulin dapat menyebabkan hipoglikemia berat, yang ditandai dengan pusing, keringat dingin, hingga pingsan.
3. Masalah pada Jantung dan Ginjal
Terdapat laporan kasus gangguan irama jantung (aritmia) serta cedera ginjal akut setelah konsumsi ekstrak pare dalam jumlah besar.
4. Risiko pada Kehamilan
Pare berpotensi menjadi abortifasien (pemicu keguguran). Studi pada hewan menunjukkan adanya risiko cacat perkembangan janin. Oleh karena itu, wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan tidak dianjurkan mengonsumsi pare.
5. Interaksi Obat
Ekstrak pare dapat memengaruhi metabolisme obat melalui enzim CYP2C9 dan P-glycoprotein, sehingga meningkatkan kadar obat tertentu dalam tubuh dan memicu efek toksik.
Cara Konsumsi Pare yang Aman
Untuk mendapatkan manfaat pare tanpa risiko berlebihan, berikut beberapa cara konsumsi yang disarankan:
- Konsumsi dalam jumlah wajar: Jangan mengonsumsi pare berlebihan, cukup 2–3 kali dalam seminggu dalam porsi kecil.
-
Olahan yang tepat
- Direbus: Pare rebus rendah kalori dan tetap kaya nutrisi.
- Ditumis: Bisa menjadi menu sehat jika ditumis dengan sedikit minyak.
- Jus: Campurkan dengan buah lain seperti apel atau jeruk untuk mengurangi rasa pahit.
- Hindari konsumsi bijinya: Biji pare mengandung senyawa vicine yang berpotensi beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
- Konsultasi dengan dokter: Jika Anda penderita diabetes, hipertensi, atau sedang mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dulu sebelum rutin mengonsumsi pare.
- Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui: Demi keamanan, kelompok ini sebaiknya menghindari pare.
FAQ Seputar Sayur Pare
1. Apakah pare bisa menyembuhkan diabetes?
Tidak. Pare hanya membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi tidak bisa menggantikan obat medis untuk diabetes.
2. Apakah aman minum jus pare setiap hari?
Tidak disarankan. Jus pare sebaiknya hanya dikonsumsi sesekali dalam jumlah kecil karena berpotensi menimbulkan gangguan lambung dan hipoglikemia.
3. Bagaimana cara mengurangi rasa pahit pada pare?
Rendam pare dalam air garam atau rebus sebentar sebelum dimasak. Cara ini membantu mengurangi rasa pahit tanpa menghilangkan manfaatnya.
4. Apakah anak-anak boleh mengonsumsi pare?
Boleh, tetapi dalam jumlah sedikit dan tidak sering. Sebaiknya pare diberikan dalam bentuk olahan yang lezat agar lebih mudah diterima anak-anak.
5. Apakah pare aman untuk penderita maag?
Pare bisa memperparah gejala maag jika dikonsumsi berlebihan. Bagi penderita maag kronis, sebaiknya menghindari pare dalam bentuk jus mentah.
Sumber Rujukan
- National Center for Biotechnology Information (NCBI): Bitter Melon Overview
- Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSKCC): Bitter Melon
- Puskesmas Kediri Dinkes Lombok Barat: Manfaat Sayur Pare untuk Gula Darah