Liputan6.com, Jakarta Langkah PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert rupanya tak hanya jadi sorotan publik dalam negeri, tapi juga menarik perhatian media internasional.
Salah satu yang menyoroti adalah France 24, media asal Prancis yang menulis kabar perpisahan tersebut sebagai keputusan bersama antara kedua pihak.
Dalam laporannya, France 24 menyebut pemutusan kerja sama itu dilakukan pada Kamis, 16 Oktober 2025, usai Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
PSSI, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari evaluasi besar terhadap program pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Gagal Wujudkan Mimpi Piala Dunia
Kluivert datang ke Indonesia dengan ekspektasi besar. Ditunjuk pada Januari 2025 dengan kontrak dua tahun, pelatih asal Belanda itu diberi mandat ambisius: membawa Indonesia mencatat sejarah tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak merdeka.
Namun, perjalanan itu tak berjalan sesuai harapan. Dua kekalahan beruntun dari Irak dan Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi akhir dari mimpi Garuda. Hasil tersebut menutup peluang Indonesia untuk melangkah ke babak berikutnya.
Selama delapan laga memimpin tim nasional, Kluivert hanya mampu mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Catatan yang dianggap belum cukup untuk memenuhi target besar PSSI.
Jejak Panjang, Karier yang Naik Turun
France 24 juga menyinggung rekam jejak panjang Patrick Kluivert di dunia sepak bola. Sebagai pemain, namanya sempat bersinar terang di era 1990-an. Bersama Ajax Amsterdam, Kluivert menjadi bagian dari generasi emas yang menjuarai Liga Champions sebelum melanjutkan petualangannya ke AC Milan dan Barcelona.
Namun, karier kepelatihannya belum mampu menandingi masa keemasannya sebagai pemain. Sebelum ke Indonesia, Kluivert hanya sempat menukangi Adana Demirspor di Turki selama lima bulan pada 2023. Ia juga pernah menjadi pelatih sementara Curacao dan menjabat asisten Louis van Gaal di tim nasional Belanda periode 2012–2014.
Kini, setelah delapan bulan memimpin skuad Garuda, perjalanan Kluivert di Indonesia resmi berakhir. PSSI disebut akan berhati-hati dalam menentukan sosok pengganti, mengingat proyek jangka panjang sepak bola nasional masih membutuhkan arah yang jelas pasca-era Kluivert.
Sumber: France24