Dokter Piprim: KLB Campak Bukti Turunnya Cakupan Imunisasi Anak

12 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian luar biasa (KLB) campak yang kembali terjadi di Indonesia.

Hingga kini, 46 wilayah di 14 provinsi dilaporkan mengalami KLB campak, termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. 

"Pertama-tama kami mengucapkan keprihatinan yang mendalam atas nama seluruh anggota IDAI terhadap KLB campak di Sumenep. Update terakhir, sudah sampai ke 14 provinsi dengan 46 wilayah mengalami KLB campak," ujar Dokter Piprim dalam diskusi media ‘KLB Campak pada Anak dan Update Rekomendasi Vaksinasi IDAI’ pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Dokter Piprim menekankan bahwa campak bukanlah penyakit ringan. Justru, tingkat penularannya jauh lebih tinggi dibanding Covid-19. 

"Campak adalah penyakit yang sangat menular, jauh lebih menular daripada Covid. Kalau Covid saja sudah menakutkan, campak bisa empat sampai lima kali lipat lebih menular," tambahnya. 

Cermin Turunnya Imunisasi Anak

Karena sifatnya yang sangat menular, cakupan imunisasi campak dan rubela (MR) harus berada di angka lebih dari 95 persen untuk bisa menciptakan herd immunity atau kekebalan komunitas. Penurunan cakupan imunisasi, bahkan hanya turun hingga 60 persen, sudah cukup untuk memicu KLB di banyak wilayah.

Menurut Dokter Piprim, merebaknya KLB campak ini merupakan bukti nyata adanya penurunan cakupan imunisasi di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan masih adanya masalah mendasar dalam pencegahan penyakit menular yang sudah lama dikenal. 

"Setiap ada KLB, ini bukti adanya gap cakupan imunisasi. Ada penurunan signifikan dari cakupan imunisasi. Dan, ini bukan masalah lokal, tapi masalah nasional," katanya. 

Dia mengingatkan bahwa penyakit lama seperti cacingan, rabies, hingga hepatitis A masih sering muncul di berbagai daerah. Padahal, sebagian besar penyakit tersebut dapat dicegah dengan imunisasi dan langkah promotif lainnya.

Ajak Masyarakat Percaya Imunisasi

IDAI mengingatkan pentingnya mengedukasi masyarakat agar tidak ragu memberikan imunisasi kepada anak. Dokter Piprim, mengatakan, mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi adalah kunci mencegah penyakit menular berbahaya. 

"KLB ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengedukasi, memotivasi kembali masyarakat yang galau dengan imunisasi. Ayo sama-sama kita ingatkan, kita sadarkan," kata Dokter Piprim. 

Dia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat upaya promotif dan preventif. Jangan sampai perhatian terhadap imunisasi terabaikan hanya karena sibuk mengurusi hal administratif.

Peran Pemerintah dan Media

Dalam kesempatan tersebut, Dokter Piprim menekankan bahwa IDAI siap berkolaborasi untuk memperkuat kesehatan anak Indonesia. Dia meminta pemerintah memastikan distribusi vaksin berjalan lancar hingga ke pelosok negeri. 

"Kami juga berharap pemerintah mengalokasikan sumber daya yang memadai, memastikan vaksin tersedia hingga ke pelosok," katanya. 

Selain itu, media massa juga diharapkan ikut berperan dalam menyebarkan informasi positif tentang imunisasi. Menurutnya, peran media sangat penting dalam menurunkan keraguan masyarakat. 

"Edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kembali kepercayaan atau menurunkan kegalauan terhadap imunisasi ini amat sangat penting. Supaya KLB penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi tidak berulang kali terjadi di berbagai daerah," kata Dokter Piprim.

Alarm Kesehatan Anak Indonesia

KLB campak yang kini meluas menjadi alarm serius bagi kesehatan anak Indonesia. Dengan tingkat penularan yang sangat tinggi, hanya imunisasi dengan cakupan maksimal yang bisa mencegah terjadinya wabah. 

IDAI menegaskan bahwa imunisasi bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Jika kepercayaan terhadap imunisasi terus ditingkatkan, maka generasi anak Indonesia dapat tumbuh lebih sehat dan terhindar dari ancaman penyakit menular berbahaya. 

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article