Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Waluyo Dwi Cahyono mengatakan obesitas dapat diketahu menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT).
“Kita bisa menilai diri kita masing-masing dengan cara yang mudah, yaitu mengukur Indeks Massa Tubuh. Rumusnya berat badan dibagi tinggi badan kuadrat,” katanya dalam acara Media Health Talk by Halodoc bertajuk From Prevention to Treatment: Digital Health & Medical Innovation for Weight Management, di GIOI Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Pengukuran IMT dilakukan dengan membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m). Orang dari Asia dikatakan obesitas bila memiliki Indeks Massa tubuh (IMT atau body mass index/BMI) di atas 25.
Hitung Lingkar Perut atau Obesitas Sentral
Selain itu, lingkar perut juga menjadi indikator penting. Pada laki-laki tidak boleh lebih dari 90 cm dan perempuan tidak lebih dari 80 cm. Bila lebih dari angka itu maka disebut obesitas sentral.
“Jadi, memang kita bisa lihat sendiri. Kalau hasilnya sudah di atas batas itu, berarti kita masuk kelompok obesitas dan harus segera mulai melakukan penanganan,” jelasnya.
Dia, menekankan, semakin lama seseorang menunda pengelolaan berat badan, maka risiko komplikasi akan semakin meningkat.