Liputan6.com, Jakarta Tulang manusia perlahan kehilangan kepadatan seiring bertambahnya usia. Proses alami ini kerap terjadi diam-diam hingga akhirnya menimbulkan masalah serius seperti osteoporosis, suatu kondisi ketika tulang menjadi rapuh dan keropos akibat berkurangnya kepadatan serta kualitas jaringan tulang.
Faktor penyebab osteoporosis diantaranya adalah proses penuaan, perubahan hormon, atau kurangnya asupan kalsium dan vitamin D seperti disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG).
Sebelum osteoporosis terjadi, maka kunci untuk menguatkan tulang perlu dilakukan sejak dini.
"Osteoporosis itu silent disease dan membutuhkan pencegahan sejak dini, jadi jangan tunggu nyeri datang atau menua dulu," kata Tirza.
Lebih lanjut, Tirza menjelaskan osteoporosis disebut silent disease karena berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas. Penderita sering kali tidak menyadari pengeroposan tulang hingga terjadi patah tulang atau nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mencegah Osteoporosis
Maka dari itu penting melakukan pencegahan sejak dini seperti disampaikan Tirza. Mulai dari memeriksakan kepadatan tulang, penuhi nutrisi dari makanan di sekitar serta bisa dari susu rendah lemak tinggi kalsium yang diperkaya vitamin D
Lalu, bergerak aktif setiap hari, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan yakni lakukan olahraga teratur setidaknya 150 menit per minggu. Bisa juga dengan jalan kaki 10 ribu langkah setiap hari. Lalu, pilih olahraga weight-bearing, yaitu aktivitas yang melibatkan beban tubuh sendiri.
"Pencegahan yang konsisten adalah kunci agar tetap bisa bergerak bebas hingga usia lanjut," pesan Tirza dalam keterangan tertulis.
Osteoporosis Kerap Tanpa Tanda Awal yang Jelas
Lebih lanjut, Tirza mengatakan seseorang bisa mengalami osteoporosis tanpa terasa ada masalah. Meski tidak ada gejala, lewat pemeriksaan tulang bakal terlihat kondisi yang sebenarnya seperti apa.
Namun, beberapa orang dapat mengalami keluhan seperti mudah lelah, nyeri tulang atau sendi, sakit pada tulang punggung, lutut atau leher, penyusutan tinggi badan, serta tulang yang lebih rentan cedera atau patah, dan postur tubuh membungkuk.
"Osteoporosis dapat menyerang siapa saja tanpa tanda awal yang jelas. Tidak hanya pada lutut, tetapi juga tulang belakang dan bagian tubuh lainnya," kata Tirza.
Risiko Osteoporosis Meningkat 20 Persen Setiap 10 Tahun Penambahan Usia
Menurut survei pemindaian tulang dari Anlene terhadap lebih dari 400.000 orang di 16 kota di Indonesia ternyata makin bertambahnya usia maka risiko osteoporosis makin naik. Menurut survei tersebut risiko osteoporosis meningkat rata-rata 20% setiap 10 tahun penambahan usia.
Risiko terkena osteoporosis yang makin besar seiring bertambah usia maka upaya pencegah perlu dilakukan sejak dini. Sejalan dengan pesan tersebut, Anlene mengkampanyekan gerakan Anlen OsteoWalk 10.000 Langkah.
"Sejak tahun lalu, Anlene™ mengkampanyekan gerakan Anlene™ OsteoWalk 10.000 Langkah yang mengajak semua generasi untuk berpartisipasi aktif melawan osteoporosis," kata President Director Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran.
Yauwana mengatakan Anlene™ OsteoWalk 10.000 Langkah akan dimulai di tiga kota besar: Medan, Jakarta, dan Surabaya.