Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain Chelsea, Craig Burley, menilai Bruno Fernandes belum memahami peran barunya di lini tengah Manchester United. Komentarnya muncul setelah gelandang asal Portugal itu beberapa kali dimainkan lebih dalam oleh pelatih Ruben Amorim.
Bruno yang dikenal sebagai motor serangan kini diminta untuk berperan lebih defensif. Namun, perubahan posisi itu justru membuat kontribusinya menurun dalam beberapa laga terakhir.
Burley menilai keputusan Amorim menempatkan Fernandes di posisi tersebut justru menghambat kreativitas sang pemain. Ia menyebut bahwa peran baru itu membuat Fernandes kesulitan membaca permainan dan kehilangan pengaruhnya di area sepertiga akhir.
Pendapat Burley ini menambah panjang daftar kritik terhadap performa Bruno Fernandes di musim 2025/2026. Selain dirinya, Gary Neville juga sempat menyoroti hal serupa usai kekalahan Manchester United dalam derby Manchester bulan lalu.
Burley Nilai Fernandes Tak Cocok di Posisi Lebih Dalam
Craig Burley mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peran baru Bruno Fernandes di bawah asuhan Ruben Amorim. Ia menilai Fernandes tidak memiliki karakteristik sebagai gelandang bertahan yang memahami aspek pertahanan dan posisi secara menyeluruh.
Menurut Burley, posisi itu membuat Fernandes tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya seperti saat bermain lebih menyerang. Eks pemain Chelsea itu menyebut peran baru ini mengurangi pengaruh Bruno dalam membantu tim mencetak gol.
“Mereka tidak punya cukup tenaga di lini tengah, kami sudah membahas ini dengan Casemiro dan Ugarte. Bruno Fernandes bermain di sana, tapi itu bukan posisinya,” kata Craig Burley kepada ESPN.
“Ia tidak memahami aspek bertahan dan pemahaman posisi sebagai gelandang yang lebih dalam. Hal itu juga mengurangi kemampuannya untuk memberikan pengaruh sekitar 30 meter lebih maju ke depan,” tambah Burley.
Neville Juga Kritik Peran Bruno Fernandes di Tengah
Gary Neville juga menyoroti posisi baru Bruno Fernandes usai kekalahan Manchester United di derby Manchester. Ia menilai gelandang Portugal itu tidak cocok bermain di lini tengah dua pemain, terutama saat menghadapi lawan kuat di Premier League.
Neville berpendapat bahwa Fernandes seharusnya dimainkan lebih ke depan agar bisa memaksimalkan kreativitas dan visi permainannya. Jika dipaksakan bermain terlalu dalam, kontribusinya akan sulit terlihat.
“Lini tengah adalah masalah besar dan kita semua tahu itu, para penggemar United juga tahu. Ugarte tidak cukup bagus, dan Bruno bukan pemain yang bisa bermain di lini tengah dua orang,” ujar Gary Neville dalam The Gary Neville Podcast.
“Ia bisa bermain sedikit lebih dalam saat United menghadapi tim yang lebih lemah di kandang. Namun, melawan tim-tim besar dengan penguasaan bola dan pemain bagus, Bruno pasti akan kesulitan di posisi itu,” lanjut Neville.
Fernandes Dinilai Harus Bermain Lebih Menyerang
Baik Burley maupun Neville sepakat bahwa Bruno Fernandes tetap menjadi pemain paling penting bagi Manchester United. Namun, mereka menilai sang kapten tidak boleh dimainkan terlalu dalam karena bisa mengurangi dampak ofensifnya.
Neville menegaskan bahwa sistem yang diterapkan Amorim harus menempatkan Bruno di posisi yang memungkinkan dirinya mengatur permainan. Gelandang 30 tahun itu disebut lebih cocok berada di peran menyerang dibandingkan menjadi bagian dari dua gelandang tengah.
“Bruno adalah pemain terbaik United sejauh ini, tapi sistem ini memaksanya bermain di posisi yang bukan miliknya,” ucap Neville.
“Sistem tersebut mengharuskan dia menjadi bagian dari dua gelandang tengah atau tiga pemain depan, dan dia bukan salah satu dari dua posisi itu,” tambah mantan kapten Manchester United tersebut.
Sumber: Mirror