Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena hasil pertandingan, melainkan kritik tajam terhadap rekrutan anyar mereka, Benjamin Sesko.
Dalam sebuah survei yang dilakukan The Athletic terhadap 20 agen sepak bola anonim, enam di antaranya menyebut transfer Sesko ke Manchester United sebagai “kesepakatan terburuk di bursa musim panas.”
Namun, jika menilik fakta di lapangan, penilaian tersebut terasa terlalu berlebihan, bahkan keliru.
Berikut tiga alasan mengapa kritik tersebut tidak berdasar.
1. Sesko Sudah Menunjukkan Kinerja Sesuai Harapan
Benjamin Sesko didatangkan untuk mencetak gol, dan ia sudah mulai melakukannya.Memang, di awal musim ia sempat kesulitan menemukan ritme permainan setelah absen pada pramusim. Bahkan, dalam laga melawan Chelsea, ia harus ditarik keluar lebih awal usai Casemiro diganjar kartu merah.
Namun kini, penyerang asal Slovenia itu sudah mencetak dua gol beruntun dari dalam kotak penalti, menegaskan bahwa ia mulai beradaptasi dengan gaya bermain Erik ten Hag.
Jika dibandingkan, catatan Sesko sudah menyamai separuh dari total gol Rasmus Hojlund di Premier League musim lalu. Untuk pemain yang baru beradaptasi di klub sebesar Manchester United, itu bukan pencapaian yang buruk.
2. Ada Transfer Lain yang Jauh Lebih Mengecewakan
Menilai transfer Sesko sebagai yang terburuk jelas tidak adil, terutama jika melihat beberapa perekrutan mahal lain yang justru belum memberikan hasil.
Berikut tiga di antaranya:
- James Trafford (Manchester City) – Dibeli seharga £27 juta, performanya di awal musim begitu buruk hingga City terpaksa mendatangkan Gianluigi Donnarumma dengan gaji fantastis £250.000 per pekan.
- Yoane Wissa (Newcastle United) – Direkrut dengan mahar £55 juta di usia 29 tahun, namun belum sempat debut karena mengalami cedera lutut serius.
- Florian Wirtz (Liverpool) – Pemain muda Jerman ini diboyong dengan rekor £116 juta, tapi hingga kini belum mencatat satu pun gol atau assist. Jika ia bermain untuk United, media mungkin sudah menghakiminya jauh lebih keras.
Ketiganya sejauh ini gagal memenuhi ekspektasi klub. Sebaliknya, Sesko sudah mulai menunaikan tugasnya sebagai penyerang utama.
3. Harga Sesko Justru Lebih Murah dari Tawaran Klub Lain
Dari sisi finansial, kritik terhadap nilai transfer Sesko pun tak berdasar. Manchester United membayar £66 juta, sebuah investasi jangka panjang yang masuk akal untuk pemain berusia 22 tahun.
Menariknya, Newcastle United bahkan sempat menawarkan harga lebih tinggi sebelum Sesko memilih bergabung ke Old Trafford. Artinya, United justru mendapatkan kesepakatan yang lebih ekonomis dibanding pesaing mereka.
Jika Sesko mampu berkembang dan menjadi striker utama dalam lima tahun ke depan, transfer ini bisa menjadi salah satu bisnis paling cerdas Manchester United dalam beberapa musim terakhir.
Sumber: United In Focus