Liputan6.com, Jakarta Laga antara Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta di pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 akan jadi panggung menarik bagi dua kutub kekuatan berbeda. Persebaya dengan pertahanan solid akan berhadapan dengan Persija yang tengah tajam-tajamnya dalam urusan mencetak gol.
Duel ini digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (18/10) malam WIB, dan diprediksi bakal menghadirkan banyak drama di lapangan.
Persija datang ke Surabaya dengan status sebagai tim paling produktif sejauh ini di BRI Super League. Macan Kemayoran sudah mencetak 13 gol, menyamai torehan Malut United FC, sebagai tim paling tajam di kompetisi sejauh ini.
Namun, di balik ketajaman itu, Persija juga memiliki celah besar karena sudah kebobolan delapan gol dari tujuh pertandingan.
Sebaliknya, Persebaya tampil lebih seimbang. Bajul Ijo baru mencetak delapan gol, tetapi mereka menjadi salah satu tim dengan pertahanan paling kokoh di liga. Dari tujuh laga, tim asuhan Eduardo Perez hanya kebobolan lima kali, catatan terbaik kedua setelah Borneo FC.
Persija Paling Tajam, Tapi Rentan
Ketajaman Persija musim ini memang tak bisa dipungkiri. Di bawah arahan Mauricio Souza, lini depan Macan Kemayoran tampil eksplosif. Maxwell memimpin daftar pencetak gol klub dengan empat gol, disusul Allano yang mengoleksi tiga gol dan satu assist.
Eksel Runtukahu dan Gustavo Almeida juga turut menyumbang masing-masing satu gol untuk memperkuat daya gedor tim ibu kota.
Uniknya, Persija memiliki distribusi gol yang cukup merata. Empat pemain di sektor tengah dan belakang juga ikut menyumbang gol. Sousa dan Gustavo Franca masing-masing mencatat satu gol, sementara Rizky Ridho dan Bruno Tubarao juga menambah kontribusi lewat gol tunggal mereka.
Dari sisi statistik, Persija menempati posisi kedua dalam jumlah tembakan terbanyak dengan 110 percobaan, hanya kalah dari Persijap Jepara (112).
Persebaya Andalkan Efisiensi dan Ketangguhan
Persebaya memang tidak setajam Persija dalam hal produktivitas, tetapi efisiensi mereka patut diacungi jempol. Tim asuhan Eduardo Perez tercatat hanya menghasilkan 54 tembakan sepanjang musim, jumlah paling sedikit di antara kontestan BRI Super League sejauh ini.
Meski begitu, delapan dari peluang tersebut berhasil berbuah gol, menunjukkan efektivitas tinggi dalam memanfaatkan kesempatan.
Ketergantungan pada dua pemain asing, Bruno Moreira dan Francisco Rivera, menjadi ciri khas permainan Persebaya musim ini. Keduanya mencetak total lima dari delapan gol Bajul Ijo, masing-masing Bruno dengan tiga gol dan Rivera dua gol.
Sumber: I.League