Israel mulai membebaskan hampir dua ribu tahanan Palestina dari berbagai penjara pada Senin (14/10). Proses pemindahan dilakukan menggunakan bus menuju Jalur Gaza, di tengah pengawasan ketat militer dan larangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat untuk menggelar perayaan.
Langkah pembebasan massal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan, dengan laporan kekerasan menyertai proses penyerahan tahanan di beberapa lokasi.
Ratusan Tahanan Naik ke Bus Menuju Gaza
Sebanyak 1.966 warga Palestina yang ditahan oleh Israel mulai dipindahkan dengan menggunakan bus dari beberapa fasilitas penahanan menuju Jalur Gaza demikian dilaporkan reuters, Senin (13/10). Rekaman video yang dirilis menunjukkan para tahanan dibawa dalam iring-iringan kendaraan di bawah penjagaan ketat pasukan Israel.
250 di antara napi yang dibebaskan merupakan tahanan politik Palestina yang dihukum seumur hidup di Israel. Sumber yang mengetahui proses pembebasan tahanan mengatakan, selain ke Gaza sejumlah napi akan dibawa ke Tepi Barat, Yerusalem dan dideportasi ke luar negeri.
Menurut laporan media setempat, para tahanan itu terdiri dari pria dan wanita dari berbagai usia yang telah menjalani masa penahanan dalam kurun waktu berbeda. Pemerintah Israel belum merinci alasan di balik keputusan pembebasan tersebut.
"Kesepakatan yang telah dicapai ini merupakan hasil dari kegigihan rakyat kami dan ketangguhan para pejuang perlawanan," kata mereka dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.
Israel Larang Warga Tepi Barat Gelar Perayaan
Israel mengeluarkan larangan bagi warga Palestina di Tepi Barat untuk menggelar perayaan menyambut para tahanan yang dibebaskan. Polisi dan militer Israel meningkatkan patroli di sejumlah kota, termasuk Ramallah dan Nablus, guna mencegah kerumunan besar.
Dikutip dari BBC, Senin (13/10), Israel ingin menghindari suasana gembira pembebasan tahanan seperti yang terjadi beberapa bulan sebelumnya. Sebab, saat itu kerumunan warga membawa bendera Hamas dan mengibarkannya.
Alhasil, warga di Ramallah tidak bisa memastikan apakah anggota keluarga mereka termasuk rombongan yang dibebaskan.
Beberapa dari mereka telah diberi tahu bahwa anggota keluarganya akan dideportasi dan tidak akan pulang ke rumah sesuai rencana. Ini berarti daftar tahanan Palestina yang dibebaskan hari ini terus berubah.
Larangan ini disebut sebagai langkah pengamanan, meski mendapat kecaman dari sejumlah pihak yang menilai kebijakan itu membatasi kebebasan berekspresi warga Palestina.
Massa Penyambut Ditembaki Peluru Karet
Insiden...