Liputan6.com, Jakarta Pelatih tim nasional Brasil, Carlo Ancelotti, memastikan bahwa Neymar masih termasuk dalam rencananya untuk Piala Dunia 2026. Namun, sang pelatih menegaskan satu syarat mutlak: kondisi fisik yang prima. Bintang berusia 33 tahun itu belum tampil untuk Selecao sejak Oktober 2023, saat Brasil kalah 0-2 dari Uruguay.
Ancelotti menilai kualitas Neymar tetap berada di level tertinggi jika ia mampu kembali bugar sepenuhnya. “Neymar bisa bermain di level tertinggi dalam tim ini tanpa masalah. Ketika ia dalam kondisi fisik yang baik, ia punya kualitas untuk bermain bukan hanya di Brasil, tapi di klub mana pun di dunia,” kata Ancelotti kepada wartawan.
Kembalinya Neymar ke Santos tahun ini membuka peluang bagi sang mantan pemain Barcelona dan Paris Saint-Germain untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Namun, cedera berulang membuat proses comeback-nya berjalan lambat dan penuh kehati-hatian.
Cedera dan Perjuangan Menuju Pulih Total
Sejak meninggalkan PSG, perjalanan karier Neymar diwarnai masalah kebugaran. Saat membela Al Hilal di musim 2023/24, ia mengalami cedera ligamen lutut parah yang memaksanya absen panjang. Setelah pulih, ia kembali dihantam cedera hamstring yang menghambat upaya untuk tampil konsisten.
Meski begitu, Ancelotti menegaskan bahwa dirinya masih membuka peluang bagi sang penyerang untuk kembali memperkuat Brasil. “Saya sudah merencanakan Piala Dunia dengan Neymar di dalamnya,” ujar pelatih asal Italia itu. “Namun ia harus fit sepenuhnya untuk bisa bersaing di level tertinggi.”
Ancelotti juga menekankan pentingnya keseimbangan antara keindahan permainan khas Brasil dan kedisiplinan taktik modern. “Pemain Brasil punya kualitas luar biasa untuk memainkan sepak bola indah. Tapi keindahan itu harus berpadu dengan kerja sama tim dan pergerakan tanpa bola,” katanya.
Persaingan Ketat di Lini Depan Brasil
Meski Neymar punya peluang untuk kembali, jalan menuju skuad utama Brasil jelas tidak mudah. Dalam daftar pemain terakhirnya, Ancelotti lebih banyak memberi kepercayaan kepada wajah-wajah baru seperti Richarlison, Raphinha, Gabriel Martinelli, Joao Pedro, Luiz Henrique, dan wonderkid Estevao.
Skuad muda itu tampil meyakinkan dengan kemenangan telak 5-0 atas Korea Selatan dalam laga uji coba terakhir. Kemenangan itu menjadi respons positif setelah kekalahan dari Bolivia di kualifikasi Piala Dunia, yang membuat Brasil finis di posisi kelima, peringkat terendah mereka sepanjang sejarah kualifikasi.
Kendati begitu, Ancelotti menegaskan bahwa ambisinya tetap sama: membawa Brasil meraih gelar dunia. “Tujuan saya adalah memberikan yang terbaik untuk tim nasional Brasil, membuat mereka tampil maksimal, dan memenangkan Piala Dunia,” ucapnya.
“Tidak pernah ada pelatih asing yang menjuarai Piala Dunia, tapi selalu ada kali pertama dalam hidup.”