Liputan6.com, Jakarta Menjadi penyerang utama Manchester United bukanlah tugas yang mudah. Namun, Benjamin Sesko perlahan mulai membuktikan bahwa dirinya pantas mengenakan seragam nomor 9 yang legendaris itu.
Pemain asal Slovenia tersebut datang ke Old Trafford dengan ekspektasi tinggi dan label harga mahal — faktor yang otomatis menambah tekanan pada setiap langkahnya di lapangan.
Lebih dari itu, transfer Sesko juga disebut-sebut membuat United gagal mendatangkan gelandang baru, keputusan yang sempat menimbulkan kritik di internal klub.
Penilaian untuk Sesko
Namun di tengah sorotan tajam itu, transfer insider Graeme Bailey menilai Sesko justru menunjukkan kualitas yang hanya dimiliki segelintir pemain di dunia.
“Menjadi striker utama di Manchester United bukanlah pekerjaan untuk semua orang. Tekanannya luar biasa besar. Tapi Sesko terlihat menanganinya dengan sangat baik,” ujar Bailey dalam podcast Beyond the Back Four.
“Dia mencetak gol, tapi yang lebih penting, dia mampu memimpin lini depan — sesuatu yang tidak banyak pemain bisa lakukan.”
Tanda-tanda Positif dari Awal yang Lambat
Setelah awal yang lambat, Sesko mulai menemukan ritmenya. Penyerang 22 tahun itu mencetak gol dalam dua laga beruntun sebelum jeda internasional — sinyal bahwa adaptasinya mulai berjalan dengan baik.
Posisi sebagai striker tunggal United dikenal membawa beban besar, apalagi setelah Rasmus Hojlund sempat kesulitan memikulnya musim lalu. Tapi Sesko bukan hanya membawa harapan klub, melainkan juga kebanggaan sebuah negara — menjadi pemain Slovenia pertama yang membela Manchester United.
Bailey menilai pencapaian itu tidak bisa dianggap remeh. “Bermain di Old Trafford dengan tekanan sebesar itu dan tetap bisa tampil positif menunjukkan bahwa Sesko punya mental yang kuat,” ujarnya.
Mental Baja dan Etos Kerja Keras
Di Manchester United, bakat saja tidak cukup. Banyak pemain berbakat gagal bertahan karena tak mampu menghadapi tekanan dan ekspektasi publik. Namun Sesko tampaknya memiliki karakter yang berbeda.
Pelatih Ruben Amorim, yang pernah menanganinya di RB Leipzig, berkali-kali memuji etos kerja dan determinasi sang pemain. Bahkan ketika belum mencetak gol, Sesko tetap memberi kontribusi besar lewat pergerakan, pressing, dan kerja sama tim — memastikan dirinya tidak menjadi beban bagi rekan setim.
Kini, dengan gol-gol yang mulai berdatangan, kontribusinya terasa semakin lengkap. Sesko bukan hanya menunjukkan kualitas sebagai penyerang tajam, tapi juga kematangan mental yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Menuju Sukses Sejati di Old Trafford
Menyandang status striker utama Manchester United selalu berarti memikul beban sejarah — dari Eric Cantona hingga Wayne Rooney. Tapi Sesko tampak siap memikul mahkota itu dengan kepala tegak.
Jika ia terus mempertahankan semangat kerja dan ketenangan seperti sekarang, bukan tidak mungkin Benjamin Sesko akan menjadi bagian penting dari kebangkitan Setan Merah di era baru.
Mahkota itu memang berat, tapi Sesko tampaknya terlahir untuk mengenakannya.
Sumber: Beyond the Back Four