Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan integrasi energi di antara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan meningkatkan daya tarik investasi di kawasan.
PM Anwar menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Upacara Bersama Pertemuan Ke-43 Menteri-Menteri Energi ASEAN (AMEM Ke-43) di Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
PM Anwar membahas berbagai topik, salah satunya proyek ASEAN Power Grid (APG) yang akan menghubungkan jaringan listrik nasional seluruh negara anggota ASEAN.
“Jaringan yang saling terhubung akan memperkuat integrasi kawasan, menarik investasi, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan menempatkan ASEAN sebagai pusat industri dan teknologi energi bersih,” ujar PM Anwar.
PM Anwar mengatakan terdapat tantangan untuk mewujudkan integrasi energi ASEAN, mulai dari harmonisasi regulasi hingga pembiayaan infrastruktur.
Oleh karena itu dia mengucapkan terima kasih atas capaian kerja sama ASEAN dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank), yang sangat penting untuk memastikan keberhasilan ASEAN.
“Dengan tata kelola yang efektif, kepercayaan, komitmen, dan kemauan politik, tantangan ini bisa kita atasi. Kita perlu menggandakan upaya, mempercepat proyek interkoneksi, menyelaraskan kerangka peraturan, dan memperdalam kolaborasi publik-swasta,” jelasnya.
Dia menyampaikan di seluruh dunia, lanskap energi tengah berubah di bawah tekanan dekarbonisasi, keamanan pasokan, dan keterjangkauan. Bagi ASEAN, yang menjadi rumah bagi 680 juta penduduk, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar.
Lebih jauh Anwar Ibrahim menyatakan keyakinannya, bahwa selain pertumbuhan penduduk - meskipun menghadapi ketidakpastian, tekanan tarif, dan berbagai tantangan lain - ASEAN tetap menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Transformasi ini menurutnya, harus dikelola secara bertanggung jawab dan kolektif.
“Dan tahun ini, kawasan kita telah mencapai hasil-hasil penting di sektor energi,” ujar Anwar.
PM Anwar mengatakan ASEAN telah mengadopsi Phase 1 of the ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation dan menyetujui Enhanced Memorandum of Understanding untuk ASEAN Power Grid.
Keputusan-keputusan tersebut menandai kemajuan besar dalam kerja sama dan integrasi kawasan, serta fokus kita pada transisi energi.
Rencana Aksi baru ini akan menjadi kompas kebijakan ASEAN untuk dekade berikutnya, dengan jalur yang jelas untuk memperluas energi terbarukan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat konektivitas regional.
Rencana ini juga menempatkan aspek keadilan di pusat pengambilan keputusan ASEAN, dan memastikan bahwa semua negara anggota dapat maju sesuai dengan kemampuan masing-masing, menuju masa depan energi yang rendah karbon, berkelanjutan, dan terintegrasi.
“Menurut saya, ini adalah pencapaian luar biasa dalam keluarga ASEAN. Setiap bidang yang kita bahas - baik itu transformasi digital, transisi energi, maupun pertumbuhan ekonomi dan perdagangan - selalu mempertimbangkan tingkat kemajuan dan keberhasilan semua negara. Pilar utama dari visi ini, saya berani menyebutnya sebagai mahkota permata, adalah ASEAN Power Grid,” ujarnya.
Menurut Anwar, konsep APG telah digagas lebih dari dua dekade lalu, berulang kali, namun baru dalam beberapa tahun terakhir para menteri mengambil langkah nyata yang lebih terarah.
Tujuan APG adalah untuk mewujudkan aspirasi ASEAN dalam menghubungkan sistem tenaga listrik, berbagi sumber daya, serta membangun ketahanan dan saling ketergantungan.
Upaya ini memungkinkan ASEAN memanfaatkan potensi energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menyediakan listrik serta energi yang andal dan terjangkau lintas batas negara.
“Kami (Malaysia) telah lama mendukung APG. Selain interkoneksi dengan Singapura dan Thailand, kami juga menjadi bagian dari proyek Lao PDR–Thailand–Malaysia–Singapura Power Integration Project, yang telah memungkinkan perdagangan listrik multilateral. Kini Brunei menjadi penghubung penting karena terhubung dengan Sarawak, dan dari situ ke Indonesia,”papar Anwar.
Kini, kata dia, proyek APG memiliki kesempatan untuk memulai fase baru dalam kerangka kerja Brunei–Indonesia–Malaysia–Filipina.
Baca juga: AMEM Ke-43 susun lanskap energi ASEAN lima tahun ke depan
Baca juga: ASEAN bahas pembiayaan APG dengan Bank Dunia dan ADB
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.