
Sebanyak 30 siswa asal Singapura mengikuti program imersi selama 16 hari di sebuah sekolah internasional kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Program bertajuk Beyond Borders: Immersing Rafflesians in Indonesia for Global Leadership ini mempertemukan pelajar Singapura dan Indonesia dalam rangkaian lokakarya, tur budaya, serta proyek kolaboratif untuk menumbuhkan empati dan wawasan lintas negara.
Program yang digelar dua pekan tersebut digagas bersama oleh Raffles Institution (RI), SIS Group of Schools, dan Generasi Edukator Indonesia (GenEd). Menurut penyelenggara, kegiatan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) awal tahun antara Founder & Chairman SIS Group of Schools Jaspal Sidhu dan Kepala Sekolah RI Aaron Loh, sebagai dasar pertukaran pelajar berkelanjutan Indonesia–Singapura.
Sepanjang kegiatan, siswa RI mengeksplorasi budaya, sejarah, politik, dan kehidupan sosial di Indonesia bersama siswa tuan rumah. Mereka membandingkan persamaan dan perbedaan kedua negara, lalu merumuskan gagasan program, produk, atau inisiatif yang dinilai dapat memberi manfaat bagi Indonesia dan Singapura. Enam staf RI mendampingi rombongan, sementara kurasi pengalaman serta koordinasi lapangan ditangani tim Learning & Experience GenEd.
“Kemitraan ini mencerminkan visi kami menumbuhkembangkan pemimpin berwawasan global. Melalui keterlibatan lintas budaya, kami memupuk pemahaman, empati, dan kolaborasi yang melampaui batas negara,” Founder & Chairman SIS Group of Schools, Jaspal Sidhu, kemarin.
Kepala Sekolah RI Aaron Loh menambahkan, Beyond Borders bukan sekadar program pertukaran.
"Ini pengalaman regional yang mendalam, kesempatan bagi siswa memperoleh wawasan langsung tentang keragaman budaya demi membina generasi berkesadaran global," kata dia.
Pihak penyelenggara menyebut program ini menargetkan tiga luaran utama: perluasan wawasan lintas budaya, penguatan empati melalui perbandingan pengalaman hidup di dua negara, serta lahirnya rancangan inisiatif kolaboratif pelajar.
Sebagai konteks, SIS Group of Schools berdiri pada 1996 dan kini mengelola jaringan sekolah di Indonesia serta beberapa negara di Asia, menawarkan kurikulum adaptasi Singapore Curriculum (Preschool-Primary), Cambridge IGCSE (Secondary), hingga IB Diploma Programme atau A-Level (High School). Adapun Raffles Institution, berdiri sejak 1823, merupakan lembaga pra-pendidikan tinggi dengan program terintegrasi enam tahun yang berujung pada sertifikasi GCE A-Level, menekankan pengembangan pemikiran kritis, inovasi, dan kepemimpinan berorientasi layanan.
Program Beyond Borders diklaim menjadi pembuka kolaborasi jangka panjang antara kedua institusi pendidikan tersebut sekaligus menandai upaya penetapan tolok ukur baru pertukaran pelajar di kawasan Asia Tenggara. (Z-10)