Yahya mengaku keliru karena hanya mempertimbangkan latar belakang Peter Berkowitz sebagai profesor hukum di Stanford
27 Agustus 2025 | 14.49 WIB
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku menyesal dan meminta maaf karena telah mengundang akademikus asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, yang belakangan diketahui memiliki rekam jejak sebagai pendukung Zionisme.
Berkowitz hadir sebagai pembicara pada Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI di Balairung UI, Depok, Sabtu, 23 Agustus 2025. Kehadiran Berkowitz dalam acara tersebut menuai kontroversi dan memicu protes. “Semua orang jadi repot. Semua orang jadi repot. Gara-gara saya tidak teliti itu,” kata Yahya dalam wawancara bersama Tempo, Selasa, 26 Agustus 2025.
Yahya mengaku keliru karena hanya mempertimbangkan latar belakang akademis Berkowitz sebagai profesor hukum di Stanford dan pernah menjadi pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. “Saya mohon maaf sekali kepada masyarakat bahwa saya membuat keputusan tanpa pertimbangan yang teliti dan lengkap. Karena saya tidak ngeh tentang track record dia sebagai Zionis,” ujarnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Yahya, ketertarikannya pada Berkowitz muncul karena sang profesor pernah terlibat dalam pengembangan wacana hak asasi manusia di Komisi Hak-Hak yang Tidak Bisa Dicabut (Commission of Unalienable Rights). “Itu yang membuat saya tertarik. Saya sama sekali tidak perhatikan betul urusan dia sebagai Zionis,” katanya.
Yahya menegaskan undangan kepada Berkowitz murni inisiatif dirinya, bukan dari pihak UI. Ia mengaku telah meminta maaf langsung kepada Rektor UI karena tidak menyadari rekam jejak kontroversial sang akademisi.
“Saya sudah hubungi rektor, saya minta maaf, karena tidak tahu track record soal Zionis itu. Rektornya juga merasa kecolongan karena tidak tahu,” ujar Yahya.
Yahya menambahkan, ia baru mengetahui soal keterkaitan Berkowitz dengan Zionisme setelah muncul protes usai acara di UI. “Setelah acara UI kemudian ramai, baru saya tahu, baru ngeh,” ucapnya.