Yerusalem (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump menyambut baik "akhir" dari perang Israel di Gaza yang berlangsung selama dua tahun saat gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memasuki hari keempat.
Sebelum memasuki ruang sidang pleno parlemen Israel, Knesset, pada Senin (13/10), dia sempat berbincang sebentar dengan para wartawan, seraya mengatakan bahwa perang Israel di Gaza telah berakhir.
Saat berpidato di sidang tersebut, Trump mengulangi pernyataannya itu.
"Sekarang, pada akhirnya, bukan hanya bagi warga Israel, tetapi juga bagi warga Palestina dan banyak pihak lain. Mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan ini akhirnya berakhir," kata dia.
Dia juga menyebutkan bahwa AS telah memberikan bantuan militer yang luas kepada Israel.
"Begitu banyak sehingga Israel menjadi kuat dan berkuasa," kata Trump. "Kalian menggunakannya dengan baik."
Terkait hubungan AS dengan Iran, Trump mengungkapkan bahwa dia mendukung kesepakatan dengan Iran tetapi akan memprioritaskan penyelesaian dengan Rusia terlebih dahulu.
"Akan sangat baik jika kita bisa membuat kesepakatan damai dengan mereka (Iran)," ungkapnya.
"Saya pikir mereka ingin, saya pikir mereka lelah," katanya, menambahkan. "Tetapi pertama-tama kita harus menyelesaikan masalah dengan Rusia."
Pidato Trump sempat terhenti sesaat ketika seorang anggota Knesset tiba-tiba membentangkan sebuah spanduk yang menyerukan pengakuan atas Palestina.
Sebelum Trump, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu juga berpidato di Knesset. Dia berjanji bahwa dia "berkomitmen terhadap perdamaian ini."
Dari Israel, Trump terbang langsung ke Sharm el-Sheikh, Mesir, untuk memimpin bersama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Kunjungan Trump ke Israel bertepatan dengan kembalinya 20 sandera terakhir yang masih hidup dari Gaza ke Israel serta pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Sumber: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.