Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto sudah mencetak berbagai capaian dan hasil dari diplomasi luar negeri bahkan sebelum pemerintahannya genap berusia 1 tahun pada 20 Oktober 2025.
Dalam satu tahun kepresidenannya, aktivitas Prabowo dalam berdiplomasi amat mencolok, sebagaimana tercermin dari jumlah kunjungan kenegaraan yang sudah berlangsung sebanyak 15 kali ke 24 negara, antara lain Malaysia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Brasil, dan China.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo telah bertemu tak sedikit pemimpin dunia, antara lain Presiden AS Joe Biden dan Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Kehadiran Prabowo di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhir bulan lalu juga mendapat sorotan luas dari masyarakat dunia, terlebih juga mengakhiri absensi kepala negara Indonesia dalam agenda tinggi PBB tersebut setelah 10 tahun.
Dalam kesempatan itu, Prabowo sekali lagi menjadikan Palestina sebagai perjuangan terpenting Indonesia di kancah dunia. Ia secara tegas menyampaikan dukungan penuh terhadap Solusi Dua Negara dengan menyatakan bahwa Palestina harus merdeka serta keamanan Israel harus dijamin demi mewujudkan perdamaian sejati.
Prabowo tak lupa menegaskan kembali dukungannya terhadap penguatan institusi PBB serta komitmen teguh terhadap multilateralisme, sebuah jaminan yang menjadi angin segar di tengah lunturnya komitmen negara-negara besar terhadap kerja sama internasional.
Begitu aktifnya Presiden Prabowo memimpin diplomasi Indonesia, jika disimpulkan, memiliki satu tujuan besar, yaitu supaya Indonesia bersahabat dengan semua negara dan memastikan hubungan harmonis tersebut membawa maslahat bagi semua.
“Kita ingin tetap menjadi sahabat bagi semua, tanpa menciptakan musuh, apalagi di antara tetangga,” demikian ucapan Menteri Luar Negeri RI Sugiono, beberapa hari usai Prabowo tampil di hadapan Majelis Umum PBB, cukup merangkum tujuan diplomasi Presiden RI.
Giatnya Presiden Prabowo untuk bertemu mitra-mitranya di luar negeri meningkatkan keyakinan pemimpin dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang keterlibatannya penting untuk menyelesaikan krisis internasional yang berlarut-larut.
Presiden Prabowo pun dilibatkan dalam berbagai inisiatif internasional untuk meredakan konflik di Jalur Gaza, antara lain pertemuan multilateral soal Timur Tengah besutan Presiden Trump di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September serta KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10).
Hal tersebut membuat pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menilai Prabowo mampu menjalin kedekatan psikologis dengan banyak pemimpin dunia sekaligus, yang di antara mereka sering kali saling bersaingan.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.