Liputan6.com, Jakarta Istirahat cukup sudah, fisioterapi pun juga sudah dijalani tapi rasa nyeri pasca cedera tak kunjung pulih. Terkait ini, bisa jadi penyebabnya adalah pada sistem saraf.
“Pasien sering datang dengan keluhan yang sama, padahal sudah fisioterapi, stretching, atau bahkan istirahat cukup. Tapi nyerinya muncul lagi. Itu tandanya ada sinyal dari sistem saraf yang tidak seimbang. Ototnya tidak salah, tapi sarafnya yang belum pulih,” kata dokter spesialis neurologi Irca Ahyar di DRI Clinic Bintaro, Tangerang Selatan.
Irca mengatakan memahami hubungan antara saraf dan otot adalah langkah pertama menuju pemulihan sejati.
“Saraf adalah kabel utama tubuh kita. Kalau kabelnya terganggu, pesan dari otak ke otot jadi tidak sampai," tutur Irca.
Kondisi itu membuat otot bisa terasa tegang, lemah, atau nyeri, meskipun secara struktur sebenarnya baik-baik saja.
Salah satu ciri bahwa ada yang tidak tepat dengan sistem saraf yakni ketikan nyeri muncul berulang di tempat sama atau sensasi kebas yang makin sering.
"Maka dari itu, jangan tunggu sampai cedera parah baru diperiksa,” kata sosok yang juga Direktur DRI Clinic ini.